Selasa, Oktober 07, 2008

Charlie and The Chocolate Factory



Film yang diadaptasi dari film Willy Wonka and The Chocolate factory ini menceritakan tentang betapa pentingnya keluarga untuk kita. Cerita dari Charlie and The Chocolate Factory dan Willy Wonka and The Chocolate Factory memang tidak jauh beda. Bisa dikatakan tidak ada perbedaan sama sekali. Film ini diawali dari sebuah perusahaan coklat terbesar yang sudah lama tutup dikarenakan resep rahasia perusahaan tersebut dicuri oleh mata-mata pembuat coklat lain yang iri dengan Willy Wonka, pengusaha coklat sukses tersebut. Karena hal tersebut, tuan Willy harus menutup perusahaannya dan memecat seluruh pegawainya. Tapi, entah kenapa setelah kejadian itu, dari luar perusahaan coklat tersebut sering terdengar suara mesin yang sedang dioperasikan. Padahal tidak ada satu pun pegawai di dalam perusahaan tersebut, karena seluruh pegawai telah dipecat dan gerbang perusahaan itu pun tak pernah terbuka lagi sejak kejadian itu. Bungkusan coklat pun sudah berada di luar perusahaan dengan alamat yang telah ditujukan setiap harinya. Ini adalah sebuah misteri! Begitulah yang diceritakan oleh kakek Charlie yang merupakan mantan pegawai dari perusahaan Wonka tersebut.


Gambar: Willy Wonka.

Charlie Bucket adalah anak dari sepasang suami istri yang kehidupannya amatlah pas-pasan. Suatu hari, tersiar kabar bahwa Willy Wonka menciptakan 5 produk coklat berhadiah yang akan dipasarkan ke seluruh dunia. Namun, kelima coklat ini dipisahkan satu sama lainnya. 5 anak tentunya akan mendapatkan 5 coklat tersebut. Di dalam kelima coklat wonka tersebut, terdapat sebuah Golden ticket. Siapa yang mendapatkan golden ticket itu, maka ia berhak untuk mengunjungi dan memasuki perusahaan wonka yang luar biasa menakjubkan tersebut. Namun, 5 coklat yang berisi 5 golden ticket tersebut akan dikirim secara terpisah dan acak. Sehingga tak seorang pun yang mengetahui di coklat mana golden ticket berada.


Gambar: Rumah keluarga Charlie.


Gambar: Coklat Batangan Wonka.


Gambar: Golden Ticket Wonka.

Semua orang ingin mendapatkan golden ticket. Sehinggga mereka membeli coklat wonka sebanyak-banyaknya agar kesempatan mereka untuk mendapatkan golden ticket menjadi lebih luas. Termasuk Charlie, ia ingin sekali mengunjungi perusahaan coklat wonka dengan mendapatkan golden ticket. Tapi, ia hanyalah seorang anak yang miskin. Ia tidak dapat membeli coklat wonka tersebut. Ia hanya bisa mendapatkan satu batang coklat wonka apabila ia sedang berulang tahun. Karena setiap Charlie ulang tahun, orang tua Charlie hanya mampu memberikan hadiah berupa satu batang coklat wonka. Untung saja, sebentar lagi adalah hari dimana Charlie berulang tahun. Telah tersiar kabar bahwa Golden tiket pertama telah ditemukan. Kesempatan Charlie sekarang telah berkurang satu.

Hari ulang tahun Charlie pun tiba. Tapi, tidak ada pesta di rumah Charlie. Hanya ucapan selamat dari kedua orang tuanya dan kedua nenek serta kedua kakeknya dengan hadiah sebatang coklat wonka. Walau demikian, ia sangat senang. Ia segera membuka sebatang coklat wonka tersebut dan berharap di dalamnya ada golden ticket. Dengan hati-hati ia membukanya. Tapi, tidak ada yang namanya golden ticket didalamnya. Charlie pun sangat sedih. Ia hanya bisa mendapatkan sebatang coklat wonka saat ia ulang tahun. Tidak mungkin ia harus menunggu sampai tahun depan untuk mendapatkan sebatang coklat wonka. Jadi, tidak ada harapan lagi bagi Charlie untuk berkunjung ke perusahaan wonka. Sudah tersiar kabar bahwa golden ticket kedua, ketiga, dan keempat sudah ditemukan. Sekarang hanya ada satu golden ticket yang belum ditemukan oleh siapa pun.

Harapan Charlie muncul kembali saat salah satu kakeknya, bersedia memberikan uang simpanannya untuk Charlie. Betapa senangnya Charlie. Akhirnya ia dapat membeli satu coklat wonka lagi. Awalnya, Charlie tidak ingin menerima uang itu. Tapi, karena ketulusan kakeknya, ia dapat menerima uang itu. Ia segera berlari ke toko terdekat untuk membeli coklat wonka. Charlie pun mendapat sebatang coklat wonka dan segeras membawanya pulang. Setibanya di rumah, ia segera membuka coklat tersebut bersama kakeknya. Betapa sedihnya dia setelah mengetahui tidak ada golden ticket di dalam coklat tersebut. Tapi, ia tetap semangat. Ia sadar bahwa dirinya adalah orang miskin yang tidak mungkin pergi ke perusahaan coklat wonka tersebut.

Charlie pun pergi ke depan gerbang perusahaan coklat wonka yang tidak jauh dari rumahnya. Ia menatap perusahaan tersebut. Orang-orang pun telah membicarakan tentang golden ticket terakhir yang sudah ditemukan. Ia pun pulang dengan hati yang menangis dan kepala tertunduk menyesali nasibnya. Ia bertjalan pulang. Saat diperjalanan pulang, ia melihat uang yang tertutupi oleh salju. Ia segera mengambilnya dan segera pergi ke toko coklat wonka. Ia berharap ada keajaiban sehingga ia mendapatkan golden ticket yang terakhir. Saat ditoko coklat wonka, ia mendengar bahwa golden ticket terakhir telah dipalsukan oleh seseorang. Sehingga, golden ticket terakhir masih ada dan belum didapatkan oleh siapa pun. Harapan Charlie pun datang kembali.

Setelah membeli coklat itu, ia segera membukanya di toko tersebut dengan cepat. Ternyata.... Wow...!!! Golden ticket terakhir berhasil ia temukan. Ia sangat gembira. Banyak orang-orang menawarinya untuk menukar golden ticket tersebut dengan uang. Tapi Charlie tidak mau. Ia segera berlari menuju rumahnya. Ia pun mengabarkan hal itu ke keluarganya. Tapi, Charlie sempat ragu apakah dia ingin pergi ke perusahaan coklat wonka? atau dia ingin menjual golden ticket tersebut. Charlie pun memilih untuk menjual Golden ticket tersebut. Tapi, keluarga Charlie melarangnya untuk menjual Golden ticket tersebut. "Golden tiket ini hanya satu di dunia sedangkan uang ada dimana-mana dan dapat dicari. Tapi, Golden ticket ini hanya ada saat ini dan satu kali ini saja." jelas kakek Charlie. Charlie pun sadar dan ia akan pergi ke perusahaan coklat wonka sesuai dengan jadwal yang dijanjikan oleh tuan willy lewat siaran televisi.


Gambar: Ekspresi Charlie saat mendapatkan Golden Ticket.

Keesokan harinya, Charlie datang bersama kakeknya ke perusahaan coklat wonka. Ia membawa kakeknya karena hal itu merupakan sayarat untuk datang ke perusahaan tersebut yaitu dengan membawa satu pendamping. Kakek Charlie lah yang bersedia untuk menemani Charlie pergi ke perusahaan coklat tersebut. Sesamapai di perusahaan, Charlie melihat keempat anak lain bersama pendampingnya yang mendapatkan golden ticket. Berikut adalah gambar dari kelima anak yang mendapatkan Golden ticket:


Gambar: Lima penemu Golden Ticket.


Gambar: Charlie dan Penemu Golden Ticket Lainnya.


Gambar: Charlie Bucket.


Gambar: Augustus Gloop.


Gambar: Mike Teavee.


Gambar: Veruca Salt.


Gambar: Violet Beauregard.

Gerbang dibuka dan seluruh pemenang golden ticket memasuki halaman perusahaan Wonka. Mereka disajikan pertunjukan pembuka dari Tuan Willy. Dan Tuan Willy pun menyuruh mereka semua memasuki perusahaannya. Di dalam perusahaan tersebut, banyak hal-hal ajaib yang terjadi. Seperti adanya sungai coklat. Disini juga terungkap adanya makhluk asing bernama Oompa Loompas yang telah menjalankan perusahaan tersebut sejak seluruh pegawai perusahaan Wonka dipecat semua. Oompa Loompas wujudnya seperti manusia juga. Tapi, ukurannya berbeda. Oompa Loompas lebih kecil dari pada manusia. Oompa Loompas di dalam perusahaan tersebut berjumlah banyak. Mereka ditugaskan oleh tuan Willy untuk mengelola perusahaan tersebut.


Gambar: Oompa Loompas.

Di dalam perusahaan tersebut, banyak hal yang menakjubkan dan tidak ada di dunia ini selain di dalam perusahaan tersebut sehingga anak-anak yang rakus, serakah, manja, dan sok tahu menginginkannya. Sehingga mereka satu persatu tersingkir. Dan ada satu anak yang tersisa yaitu Charlie. Charlie tidak menginginkan apapun di dalam sana. Setelah kunjungan selesai, semua anak pun pulang, kecuali Charlie. Ia mendapatkan hadiah tambahan dari Tuan Willy. Tuan Willy memberikannya hadiah karena dia tidak mnenginginkan apapun dari perusahaan tersebut. Sedangkan anak-anak yang lain, selalu menginginkan apa yang dia lihat.











Gambar-gambar: Kejadian-kejadian menarik di dalam perusahaan Wonka.

Tuan Willy mengantarkan Charlie dan kakeknya pulang sampai ke rumah.Sesampainya di rumah Charlie, Tuan Willy disambut oleh keluarga Charlie dengan senang hati. Tuan Willy pun menceritakan apa yang Charlie dapatkan. Charlie telah memenangkan Perusahaan coklat wonka. Dalam arti lain hadiahnya adalah Perusahaan Coklat Wonka. Tuan willy mengadakan undian Golden ticket tersebut karena tuan willy ingin mencari pewaris tahtanya dalam menjalankan perusahaan wonka. Dan Charlie lah pemenangnya.


Gambar: Charlie dan kakeknya saat diantar oleh Willy Wonka.

Tapi, ada syarat yang harus dipenuhi oleh Charlie apabila dia ingin meneruskan perusahaan wonka. Charlie tidak boleh membawa keluarganya untuk tinggal di perusahaan wonka. Charlie pun amat kecewa dengan syarat itu. Ia tidak akan meninggalkan keluarganya hanya karena sebuah perusahaan yang menakjubkan. Charlie pun menolak mentah-mentah hadiah yang diberikan oleh Tuan Willy. Tuan Willy pun pergi tanpa membawa pewaris tahtanya.

Beberapa hari kemudian, tuan willy menemui Charlie kembali. Ia menanyakan seluruh hal tentang keluarga dan apa pentingnya keluarga. Tuan Willy yang tidak mengenal apa itu keluarga akhirnya menyadari tentang apa itu keluarga. Sehingga tuan willy sadar dan ia pun memperbolehkan Charlie membawa keluarganya ke perusahaan coklat. Charlie pun sekarang telah menjadi pengusaha coklat penerus Willy Wonka. Charlie dan keluarganya pun akhirnya hidup bahagia selamanya.

2 komentar:

Dean mengatakan...

Wew . . MIKe gUantEnk N c0oL !!

Syifa Online Shop mengatakan...

Aq suka film ini,sampai aq tonton 3x!

Posting Komentar

RSS FeedRSS

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls